Salah satu jenis BB Curve yaitu Blackberry Armstrong pada awal kuartal 2015 ini mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Jika pada saat kemunculannya bersama BB Davis pada tahun 2013, salah satu ponsel pintar ini kurang diminati para gadget mania di Indonesia.
Salah satu penyebabnya adalah Blackberry Amstrong Sering Restart Sendiri sehingga membuat komunikasi terganggu baik lewat blackberry messenger maupun aplikasi komunikasi lainnya.
Meski dikenal sebagai ponsel pintar yang cukup handal dalam dunia bisnis, BB Armstrong menjadi kurang pamornya disebabkan perkembangan produk ponsel berbasis Android yang semakin mutakkhir. Terlebih lagi, dengan menjamurnya produk ponsel Android, produk blackberry pelan-pelan ditinggalkan oleh para penggunanya.
Blackberry Armstrong: Dulu dan Kini
Jika pada kemunculan Blackberry Armstrong pada tahun 2013 memang sedikit menggemparkan pasar ponsel pintar, kini memang harga yang dipatok para distributor tidaklah sangat mahal. Untuk bisa menebus BB Armstrong ini, kini para pengguna ponsel pintar cukup merogoh koceknya sebesar 1 jutaan.
Blackberry Armstrong Harga tersebut pastinya pantas untuk mendapatkan produk dan spesifikasinya yang disematkan pada telfon pintar tersebut. Dibandingkan dengan awal kemunculannya, yaitu dijual sekitar 2,5 jutaan, harga saat ini sangatlah terjangkau bahkan untuk kalangan masyakat berekonomi rendah.
Kelebihan Blackberry Armstrong
Meski pamor BB Armstrong sedikit berkurang sejak kemunculan telfon berbasis Android, nyatanya ada beberapa kelebihan pada produk ini. Seperti diketahui oleh para mantan pengguna BB, produk ini cukup awet dalam hal daya tahan baterai. Jika BB jenis lain hanya bertahan sekitar 5-6 jam, produk ini bisa digunakan hingga 8 jam. Terlebih lagi, fitur-fitur yang disematkan pada Blackberry Armstrong juga cukup mutakhir dibandingkan dengan BB Curve lainnya.
0 Komentar untuk "Bagaimana nasib BlackBerry armstrong di tahun 2015?"